MAHASISWA
DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL[1]
Oleh : Hanis Ribut M.[2]
Berbicara tentang Mahasiswa,
sebagian besar dari kita sudah mengetahui siapa yang disebut Mahasiswa. Semua
orang mempunyai pengertian yang berbeda tentang Mahasiswa dan semua itu tidak
ada yang salah (perspektif orang yang bicara).
A.
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa
dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di Perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono
(1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di Perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau
cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan
berbagai predikat.
Mahasiswa
menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon
sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu
dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.
Dari
pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang
oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya
diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Namun jika kita mendefinisikan
mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menafikan peranannya yang nyata dalam perkembangan arus
bangsa. Ketika kita mencoba menyederhanakan peran mahasiswa dengan mengambil
definisi ‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’, definisi itu akan mempersempit
makna atau esensi dari mahasiswa itu sendiri. Mengingat sejarah panjang
mahasiswa dalam peranannya membangun bangsa, seorang Indonesianis, Ben Anderson
menyatakan bahwa, “sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya”.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk
menyelesaikan studi tepat waktu.
Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjana atau diploma
sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah di kalangan
mahasiswa. Pertanyaan adalah,
apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari dari bangku kuliah dan indeks
prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak.
Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa
diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang harus dipertimbangkan,
yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan
berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan memimpin dan
dipimpin. [3]
B.
Peran dan posisi mahasiswa
1.
Peran moral
Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan
keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab
sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada
hedonisme (hura – hura dan kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan
jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan
agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri
ini maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu
generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemuda dan mahasiswa.
2.
Peran sosial
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan
kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat
kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat
melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan
orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya
kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan
sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa
saja yang memerlukannya.
3.
Peran Akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke rakyat dengan aksi
sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa
itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya
harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai
kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah
semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa
depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.
4.
Peran politik
Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini
mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah
yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa
agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa ordebaru di mana
daya kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan
pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara.
Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa
adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita
pertanyakan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh
kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.
Oleh karena itu
Mahasiswa harus tetap menjaga idealismenya sebagai agen kontrol sosial (agent
of social control) dan agen perubahan sosial (agent of social change). Sejak
era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran
strategis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.
C.
Tanggung jawab sosial mahasiswa
Dasar
pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal
yang menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual
bangsa dan calon-calon pemimpin masa depan yang mempunyai spesifikasi ilmu
masing-masing, di STAIN Kediri ada mahasiswa pendidikan Agama islam, Tadris
bahasa Inggris, Pendidikan bahasa Arab, Psikologi islam, Komunikasi islam, dan
lain sebagainya. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan yang didapatkan dari sebuah perguran tinggi membawa kita ke
pertarungan sesungguhnya yaitu relaitas dalam bermasrakat nantinya.
Proses
pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi ditujukan untuk
membekali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada dimasyarakat pada
umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat tercipta pemberdayaan
masyarakat, partisipasi aktif dalam proses pembangunan dan peningkatan taraf
hidup berbangsa dan bernegara.
Yang
menjadi tugas sahabat-sahabati adalah
mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati dapatkan dikampus nantinya untuk
kepentingan dalam bermasyarakat. Baik dalam hal ikut andil dalam memberikan
tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM, ataupun yang
lain.
Sebagai
mahasiswa kita mempunyai peran double, pertama sebagai kaum terpelajar yang
kedua sebagi anggota dari masyarakat. Oleh karena itu dengan sendirinya tanggung jawabnya juga
menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai
kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannnya dalam menyelesaikan permasalahan
bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan daya pikir itu adalah entitas nilai
moral yang harus dijunjung tinggi. Seperti yang disampaikan oleh KH. Idham
Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan.
Perguruan tinggi adalah sebuah
institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan
tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat untuk
penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kontempelasi dan penggambaran
intelektual agar mempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus tuntutan
perubahan.
Penggagasan terhadap terminologi
perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari suplemen utama, yaitu
mahasiswa. Stigma yang muncul dalam diskursus perguruan tinggi selama ini cenderung
berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis
agresitivitas mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari
sebuah sistem civitas akademika.
Akan tetapi fenomena yang berkembang
menunjukkan bahwa derap modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagai
ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusionalisasi,
transpolitisasi dan depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan upaya dengan
dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung
dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya.
Akibatnya, mahasiswa mengalami kegamangan atas dirinya maupun peran-peran
kemasyrakatan yang semestinya diambil. Mahasiswapun tidak lagi memiliki
kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap apolitis.
Melihat realitas seperti itu maka
perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahassiwa dalam merespon gejala sosial yang
dihadapinya, karena di samping belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa
lebih relatif tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok dinamis
yang diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis mayarakat
baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu,
semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyrakatan yang lebih bermakna
bagi kehidupan kampus dan mayarakat.
[1] Materi ini disampaikan pada Mapaba ’12 Rayon Al-Khindy pada tanggal
14 October 2012 di DPC PKB Katang Kediri
[2] Pengurus Cabang PMII Kediri bidang pengembangan sumber daya kader
periode 2011-2012
[3] http://this-is-ikhwan.blogspot.com/2010/10/latar-belakang-organisasi-kemahasiswaan.html
diakses pada tanggal 3 agustus 2011
artikel yang sangat bermanfaat. terimakasih.
BalasHapusTerimakasih sangat bermanfaat... Salam Pergerakan! (Y)
BalasHapushttps://kemajuandesa.blogspot.co.id/2017/04/meng-iman-i-pancasila.html?m=1
BalasHapussalam pergerakan #pmiiSyamsul'ulum
BalasHapusMenarik. Salam dari PMII Komisariaat IAIN Manado
BalasHapusSangat membantu
BalasHapusPERMAINAN ONLINE TERBESAR DI INDONESIA
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia ^^
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat :)
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang asli ^^
* Minimal Deposit : 20.000
* Minimal Withdraw : 20.000
* Deposit dan Withdraw 24 jam Non stop ( Kecuali Bank offline / gangguan )
* Bonus REFFERAL 15 % Seumur hidup tanpa syarat
* Bonus ROLLINGAN 0.3 % Dibagikan 5 hari 1 kali
* Proses Deposit & Withdraw PALING CEPAT
* Sistem keamanan Terbaru & Terjamin
* Poker Online Terpercaya
* Live chat yang Responsive
* Support lebih banyak bank LOKAL
Contact Us
Website SahabatQQ
WA 1 : +85515769793
WA 2 : +855972076840
LINE : SAHABATQQ
FACEBOOK : SahabatQQ Reborn
TWITTER : SahabatQQ
Blogger :
* Dunia Traveling
* Dunia Sex
* Artikel Seks
* Film & Movie
* Majalah Kesehatan
Daftar SahabatQQ